YOGYAKARTA, KEBARUAN.COM – 2 Februari 2024. Negara Indonesia dibangun oleh pergerakan rakyat dan organisasi-organisasi kebangsaan, keagamaan, dan kedaerahan yang beragam. Bangsa Indonesia lahir dari tetesan darah para mujahid dalam jumlah yang tak bisa lagi dihitung. Keberhasilan memproklamasikan bangsa Indonesia pada 17 Agustus 1945, merupakan awal konsolidasi pembangunan bangsa pasca kehancuran yang dibuat oleh Kolonialisme. Dalam perjalanan bangsa kita, ada beberapa riak-riak pengeroposan dan pemberontakan, tetapi semuanya dapat dilewati, dan bangsa Indonesia tetap menjadi bangsa yang bersatu, berpijak pada Dasar Konstitusi UUD 1945 dan Pancasila.
Di tengah keindonesiaan itu, IAIN (Institut Agama Islam Negeri) dan UIN (Universitas Islam Negeri, nama baru bagi IAIN) Sunan Kalijaga, yang berlokasi di Sapen Yogyakarta, ikut intens terlibat dalam mencetak kader-kader bangsa yang memiliki kemampuan di bidang keagamaan sekaligus kebangsaan-kerakyatankemanusiaan-kecakapan, dan tersebar hampir di seluruh wilayah Indonesia.
Banyak alumni IAIN/UIN Sunan Kalijaga Sapen menyadari tanggungjawab Keilmuannya untuk ikut menyuarakan keberlangsungan nilai-nilai kebangsaan, kerakyatan, dan kemanusiaan, dengan berpijak pada Konstitusi dan Pancasila, beserta UU lainnya; dan sekaligus banyak yang menjadi para professional dan para pejabat publik di tengah masyarakat Indonesia.
Baca juga : Indonesia Darurat Kenegarawanan
Hanya saja, berita-berita yang beredar belakangan ini menjelang diadakannya Pemilu 2024 ini, muncul kegamangan netralitas ASN (Aparatur Sipil Negara), adanya isu-isu screenshot karena berbeda pilihan politik, dan absennya sivitas akademik dalam persoalan-persoalan penting penjagaan konstitusi, kebangsaan dan kerakyatan, juga karena ada indikasi-indikasi adanya kerawanan-kerawanan tertentu dalam pelaksanaan Pemilu; dan perlunya diselenggarakannya Pemilu Jurdil tanpa kecurangan, dan persoalan-persoalan lainnya, menjadikan kami Alumni IAIN/UIN Sapen, mengajak:
1. Para penyelenggara Negara, dari yang paling bawah sampai yang paling atas (Presiden) hendaknya memegang nilai-nilai Kebangsaan dalam konstitusi dan Pancasila, memiliki fatsoen politik, dan memberikan keteladana dan bersikap netral; tidak menggunakan kekuasaan untuk memenangkan paslon tertentu; kepada segenap wakil rakyat agar melakukan fungsi kontrol dan pengawasan terhadap jalannya pemerintahan; kepada TNI-POLRI agar menjadi teladan terdepan dalam netralitas dan fungsi pengayoman maupun perlindungan berdasarkan amanat Undang-Undang kepada semua elemen bangsa. Semua ini agar kerawanan-kerawanan dalam Pemilu dan setelah Pemilu dapat diminimalisir dan dihindari sampai titik paling rendah.
2. Para penyelenggara Pemilu (KPU sampai tingkat bawah) dan pengawas Pemilu (Bawaslu sampai pada tingkat bawah), hendaknya bersikap netral, adil, jujur, dan dapat diperacaya agar hasil dari penyelenggaraan Pemilu memiliki kualitas dan memiliki legitimasi yang kuat; dan agar Pemilu tahun 2024 tidak menjadi awal malapetaka bagi kehidupan bangsa kita yang majemuk;
3. Kepada para alumni IAIN-UIN Sunan Kalijaga Sapen Yogyakarta hendaknya menggunakan ilmunya, dengan menjungjung etika keilmuan, dan menjadi pengemban kebenaran ilmu di manapun mereka berada, tidak mudah tergerus oleh turbulensi politiksosial untuk mengkhianati konstitusi dan nilainilai kebangsaan bersama yang dijunjung tinggi, berpegang pada fatsoen sebagai sarjana; dan bila mereka pejabat publik ASN, hendaknya bersikap professional, netral dalam Pemilu (sebagaimana amanat UU), adil, jujur, dan dapat diperacaya agar tidak menjadi beban bagi bangsa dan Ibu Pertiwi;
4. Kepada para pejabat, guru besar, dan sivitas akademik IAIN/UIN, agar membawa nama harum IAIN/UIN Sunan Kalijaga Sapen, Yogyakarta di mata masyarakat, dengan kekuatannya untuk menyangga etika keilmuan, menjunjung tinggi nilai-nilai kebangsaan, konstitusi dan Pancasila, menjaga fatsoen sebagai pendidik dan penyelenggara pendidikan, dan ikut menegakkan-menyuarakan niali-nilai kebenaran-keadilan di tengah masyarakat, meninggikan mutu dan kualitas demokrasi, penyelenggaraan birokrasi yang bersih, dan ikut menyuarakan Pemilu yang Jurdil agar kehidupan bangsa kita di masa depan tidak mengalami kerawanan yang membahayakan, baik dalam masa Pencoblosan ataupun pasca pencoblosan Pemilu.
5. Kepada masyarakat, organisasi kemasyarakatan dan keagamaan umumnya, kami berharap bisa menjadi bagian dari kekuatan sipil yang kuat, bebas dari teror dan ancaman, dan tidak saling memusuhi satu sama lain, dan bisa menyalurkan aspirasinya dengan bijaksana, dengan tetap menjalin persaudaraan dengan sesama tetangga, sahabat, dan komunitas yang berbeda aspirasi di dalam Pemilu.
6. Kepada semua peserta Kontestan Pemilu, hendaknya Pemilu dijadikan sebagai sarana menjadi wakil rakyat dan pejabatan publik yang berintegritas, tidak menggunakan cara-cara kotor dan curang, agar kemenangan dalam Pemilu adalah kemenangan bangsa dan tidak menyisakan problem-problem dan keruwetan yang membahayakan pasca Pemilu. Pemilu hendaknya dijadikan sebagai sarana menegakkan demokrasi untk kesejahteraan, keadilan, dan perdamaian bagi seluruh Indonesia.
Baca juga : Pesan Kebangsaan Sivitas Akademika UI
Apa yang kami harapkan ini adalah bagian kecil dari suara kami sebagai alumni IAIN/UIN Sunan Kalijaga Sapen, Yogyakarta, dan bagian dari komitemen Keislaman, Kebangsaan dan Kerakyatan-Keumatan yang Kami pelajari-pegangi; dan lebih-lebih komitmen Keilmuan-Kesarjanaan yang kami emban. Semoga Allah memberikan kepada bangsa kita akan pemimpinpemimpin yang negarawan dan bangsa Indonesia semakin tumbuh manusiwai, adil, dan makmur.
Yogyakarta, 2 Februari 2024
TTd Alumni IAIN/UIN Sunan Kalijaga
1.Nur Khalik Ridwan (Alumni Fak. Syariah);
2.Hasan Bashri Marwa (Alumni Fak. Syariah);
3.Moh. Sa’roni Ridwan (Alumni Fak. Adab);
4.Marzuki Ridwan (Alumni Fak. Ushuluddin);
5.Ismahfudi (Alumni Fak. Ushuluddin);
6.Edwin Ristianto (Alumni Fak. Syariah);
7.Listia (Alumni Fak. Ushuluddin);
8.Matori A Elwa (Alumni Fak. Ushuluddin);
9.Munir (Alumni Fak. Tarbiyah);
10.Sugiarto el-Zuhri (Alumni Fak. Dakwah);
11.Nidaus Sa’adah (Alumni Fak. Adab);
12.Nur Kholis (Alumni Fak. Ushuludin);
13.Ahmad Majidun (Alumni Fak. Dakwah);
14.Muchammad Muslih (Alumni Fak. Ushuludin);
15.Amirudin (Alumni Fak. Tarbiyah);
16.Wiwin Siti Aminah (Alumni Fak. Syariah);
17.Ghufron Masduki (Alumni Fak. Syariah);
18.Ulfatul Hasna’ (Alumni Fak. Syariah);
19.Jamal Ghofir (Alumni Fak. Dakwah) ;
20.Muhammad Ridwan (Alumni Fak. Ushuluddin);
21.Ihyarul Fahmi (Alumni Fak. Tarbiyah);
22.Muhammad Muqronul Faiz (Alumni Fak. Syariah);
23.Abdul Waidl (Alumni Fak. Tarbiyah);
24.Mustaghfiroh Rahayu (Alumni Fak. Ushuluddin);
25.Nafisatul Khoridah (Alumni Fak. Ushuluddin);
26.M. Sukron Makmun (Alumni Fak. Syariah);
27.M. Luthfi Rahman (Alumni Fak. Ushuluddin);
28.Ahmad Murtajib (Alumni Fak. Ushuluddin);
29.Saiful Huda Shodiq (Alumni Fak. Syariah);
30.Yanuar Arifin (Alumni Fak. Tarbiyah);
31.Titi Patiha (Alumni Fak. Tarbiyah);
32.Soffan Hanafi (Alumni Fak. Syariah);
33.Imam Baehaqi (Alumni Fak. Adab);
34.Zamzami (Alumni Ushuluddin)
35.Nuruddin (Alumni Fak. Adab) ;
36.Saeroni (Alumni Fak. Syariah);
37.Erfan Efendi (Alumni Fak. Syariah);
38.Wahyu Saepudin (Alumni Fak. Ushuluddin);
39.Nurul Huda SA (Alumni Fak. Tarbiyah);
40.Iqbal Muttaqin (Alumni Fak. Ushuluddin);
41.Sabar Ali Imran (Alumni Fak. Adab);
42.Moh. Imam Aziz (Alumni Fak. Adab);
43.Abdul Rahman (Alumni Fak. Ushuluddin);
44.Abdul Rahim (Alumni Fak. Adab);
45.Sujibto (Alumni Fak. Syariah);
46.Luqman Hakim (Alumni Fak. Ushuluddin);
47.Siti Amirotus Sholihah (Alumni Fak. Adab);
48.Zuhdi Abdurrahman (Alumni Fak. Ushuluddin);
49.Amamur Rohman Hamdani (Alumni Fak. Syariah)
50.Makdum Ali Robbani (Alumni Fak. Syariah);
51.Linda Amala Udzma (Alumni Fak. Syariah);
52.Moh. Ghoffar Amrullah (Alumni Fak. Syariah);
53.Ana Riana (Alumni Fak. Syariah);
54.Qamarulhadi Asfian Arif (Alumni FEBI);
55.M. Beny Alfayed (Alumni Fakultas Adab).
