Nasional

PKB Melesat, PDI-P Tumbang di Dapil Jatim 10

KEBARUAN.COM – Baru-baru ini, sebuah survei elektabilitas caleg DPR RI, DPRD Jatim, peserta Pemilu 2024, dan Netralitas Aparatur Negara dalam Pemilu 2024 dirilis. Survei tersebut diselenggarakan pada pertengahan hingga akhir Desember 2023, dan merupakan hasil kerjasama antara Pusat Studi Demokrasi dan Kebijakan Publik (PSDK) UNISDA Lamongan dan Pusat Studi Anti-Korupsi dan Demokrasi (PUSAD) UMSurabaya.

Jawa Timur, adalah salah satu provinsi di Pulau Jawa yang memiliki daftar pemilih tetap (DPT) besar, terbesar kedua di Indonesia, setelah Jawa Barat, yaitu dengan potensi pemilih 16%. Penting sekali, untuk memahami, bagaimana preferensi pemilih di provinsi ini, karena akan sangat menentukan dalam raihan suara dalam Pemilu 2024, secara nasional.

NU (Nahdlatul Ulama) dan Muhammadiyah, sebagai dua organisasi kemasyarakatan keagamaan, dengan jumlah massa sangat besar di Indonesia, juga berperan secara signifikan dalam penentuan ke arah mana para pemilih melabuhkan suaranya. Baik pada tingkat nasional secara umum, dan di daerah pemilihan (dapil) Jawa Timur 10, yang meliputi Kabupaten Lamongan dan Kabupaten Gresik, secara khusus.

Lamongan dan Gresik, adalah dua Kabupaten yang cukup strategis, karena memiliki jumlah DPT yang cukup besar. Kabupaten Lamongan memiliki 1.044. 776 DPT, sementara Kabupaten Gresik, sekitar 964.053 DPT. Potensi dua kabupaten ini sangat besar, dalam kaitannya, dengan kekayaan maritim, potensi sebagai lalu lintas barang dan jasa di Teluk Lamong. Kawasan industri, manufaktur, sampai smelter emas telah berdiri di sana.

Kerangka sample survei ini, adalah berasal dari populasi pemilih, sesuai data KPU (Komisi Pemilihan Umum) Jatim 2024. Tekni pengambilan sampling, yang digunakan adalah Multistage Random Sampling. Lokasi pengambilan sample, adalah di semua kecamatan di Kabupaten Lamongan dan 18 kecamatan, di Kabupaten Gresik. Pembagian sample untuk tiap desa, adalah secara proporsional, berdasarkan jumlah pemilih di tiap desa yang dijadikan lokasi survei.

Baca jugaNU dan Pemilu 2024: Cawe-Cawe atau Menegakkan Makna Khittah

Jumlah responden yang mengikuti survei, adalah sebanyak 1165 responden, yang dipilih secara proporsional di Lamongan dan Gresik. Besaran margin error, yaitu sekitar 2,8 %, dengan tingkat kepercayaan 95%. Kualitas mutu survei, dikontrol secara berlapis, dari mulai proses rekrutmen responden, pelaksanaan training enumerator, atau petugas pengumpul dan peninjau akurasi data, sampai validasi dan verifikasi data, setelah data dikumpulkan.

Profil responden, cukup beragam, di antaranya, jumlah persentase responde, yang berasal dari Kabupaten Gresik, adalah sekitar 48%. Sementara, responden yang berasal dari Kabupaten Lamongan, sekitar 52%. Responden yang berjenis kelamin wanita, sekitar 50,4%, dan yang pria, sekitar 49,6%. Usia responden, juga beragam, antara lain, 26% responden berusia di bawah 20 tahun (pemilih pemula), 23% memiliki rentang usia antara 20-29 tahun, 28% berusia antara 30-40 tahun. Terakhir adalah responden yang berusia 40 tahun ke atas, yaitu sekitar 23%. Untuk agama yang dianut para responden, yaitu Islam, sekitar 97,7%, Kristen 0,2%, Katolik 0,2%, dan lain-lain (agama di luar Islam, Kristen, dan Katolik), yaitu sekitar 0,1%.

Untuk profesi/pekerjaan responden, yang terbanyak adalah karyawan swasta, sekitar 22%, diikuti oleh pengusaha atau pedagang, sekitar 16,5%. Berikutnya, responden yang berasal dari kalangan pelajar/mahasiswa adalah sekitar14%, ibu rumah tangga 12,7%, petani 12%, guru 9,8%, pegawai negeri sipil (PNS) 1,6%, dan lain-lain, sekitar 3,5%.

Untuk klasifikasi responden berdasarkan jumlah penghasilan, sekitar 26,1% berpenghasilan antara 1,5 sampai 2 juta rupiah. Sebanyak 23,1% responden memiliki penghasilan antara 2 sampai 4 juta rupiah, 18,2% responden berpenghasilan 1 sampai 1,5 juta rupiah. Berikutnya, responden yang berpenghasilan sekitar 500 ribu – sampai 1 juta rupiah, adalah sekitar 16,2%, sementara yang berpenghasilan di bawah 500 ribu rupiah, adalah sejumlah 17,1%.

Baca jugaPotensi Kemenangan AMIN, Menurut Survei Litbang Kompas

Hasil survei menempatkan Partai Kebangkitan Bangsa, sebagai partai yang paling banyak dipilih responden, yaitu sekitar 18,24%, diikuti oleh Partai Golkar, dengan raihan suara sekitar 13,1%. Gerindra dan PDI-P (Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan), berada di posisi 4 dan 5, dengan raihan suara masing-masing, 10,97% (Gerindra) dan 10,9% (PDIP). Padahal, pada Pemilu 2019 PDI-P menempati peringkat kedua, di dapil Jatim 10 ini, sekarang terpuruk disalip Gerindra. Urutas 6, 7, dan 8 adalah PAN (7,5%), Nasdem (5,4%), dan Demokrat (5,3%). Partai-partai dengan persentase suara di bawah 4%, adalah PPP, Perindo, PKS, PSI, Partai Garuda, dan lain-lain. Jumlah responden yang belum menentukan pilihan adalah 17,28%.

Secara umum, hasil survei yang menempatkan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), pada peringkat pertama di daerah yang memiliki DPT besar di dapil Jawa Timur 10, seperti Kabupaten Lamongan dan Gresik, sangat berarti untuk proses pemenangan paslon Anies dan Gus Muhaimin (AMIN). PKB, sebagai salah satu partai pendukung paslon AMIN, dengan hasil survei ini, kemungkinan besar akan memberikan kontribusi suara yang cukup signifikan dalam pemenangan AMIN di Provinsi Jawa Timur, dan nasional, secara umum. Akan tetapi, hasil survei yang positif, seperti ini, seharusnya tidak melenakan, tetapi menjadi semacam penambah semangat bagi kader-kader PKB, untuk lebih giat lagi mengkampanyekan PKB, program-program strategis PKB, dan paslon AMIN kepada mayoritas rakyat, supaya rakyat dengan sadar tanpa tekanan, dengan sukarela, berbondong-bondong ke TPS pada hari Pemilu, untuk memilih paslon AMIN, dan partai-partai pendukungnya, yaitu Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Nasdem, dan PKS.

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Terpopuler

To Top