Nusantara

Jangan Nyinyir terhadap Lulusan PPG Prajabatan

Honorer PPG prajabatan
Mahasiswa PPG Prajabatan sedang Audiensi dengan Dirjen GTK di Hotel Kristal Jakarta pada September 2023.

KEBARUAN.COM – Debut perjuangan guru honorer terus hangat dibicarakan. Salah satu program Dirjen GTK membuat program PPG Prajabatan menjadi angin segar bagi guru honorer untuk memiliki serdik.

Tujuan utama program ini ialah meningkatkan kualitas guru dengan memberi jasa berupa sertifikat pendidik. Salah satu guru honorer yang mengikuti program ini, yaitu Sefdella Afrianto.

“Saya guru honorer di SDN 2 Wandanpuro, Bululawang, Kabupaten Malang. Saya nekat untuk ikut program ini demi mimpi untuk menjadi guru profesional dan demi masa depan yang lebih baik,” ungkap Sefdella saat dikonfirmasi.

Baca juga: Saat Jutaan Santri Magelang Berkumpul Mendukung AMIN

Keputusan berat diambil beliau untuk mengikuti PPG Prajabatan dengan mengorbankan pekerjaan dan keluarga demi meningkatkan kualitas diri melalui program ini. Serangkaian tes telah dilalui dengan penuh perjuangan karena memang untuk lolos seleksi PPG Prajabatan tidaklah mudah, terlebih harus menyingkirkan ribuan pendaftar lainnya.

Hampir 90 persen pendaftar program ini adalah guru honorer yang belum terdaftar atau belum bisa masuk ke dapodik. Tidak sedikit yang rela menonaktifkan dapodik demi mengikuti program PPG

Prajabatan, termasuk Sefdella Afrianto yang selama mengabdi menjadi guru honorer belum masuk dapodik dan ketika pengumuman lulus menjadi mahasiswa PPG Prajabatan Dapodik beliau aktif. Akhirnya dengan berat beliau memutuskan untuk menonaktifkan lagi dapodiknya dan memilih berproses di PPG Prajabatan.

Proses perkuliahan PPG Prajabatan juga membutuhkan perjuangan keras yang tak ternilai, selama satu tahun mahasiswa ditempa untuk menjadi guru profesional. Mahasiswa PPG Prajabatan diharuskan untuk menguasai berbagai kompetensi yang menunjang menjadi guru profesional.

Ujian kelulusan PPG Prajabatan juga tidaklah mudah, mahasiswa diwajibkan lulus di semua tahapan ujian tanpa terkecuali. Tepat bulan September lalu, mahasiswa PPG Prajabatan telah dinyatakan lulus. Meskipun, belum melakukan wisudah, tetapi NRG mahasiswa PPG Prajabatan sudah diterbitkan. Langkah berikutnya, ialah mahasiswa lulusan PPG Prajabatan diminta untuk bersiap mengikuti tes seleksi bersama PPPK. Kegiatan ini merupakan tahapan wajib yang harus dilalui mahasiswa PPG Prajabatan.

Sayangnya, beberapa oknum menanggapi hal ini dengan respons yang negatif. Beberapa oknum menyudutkan mahasiswa lulusan PPG Prajabatan dengan menanyakan regulasinya dan perihal kelulusan.

“Kami tegaskan sekali lagi, kami sudah dinyatakan lulus dan mengikuti prosedur yang benar. SKL juga sudah muncul di mana-mana. Semua bisa akses,” ucap Sefdella yang juga ketua koordinator PPG Prajabatan Universitas Negeri Malang, Koordinator Asosiasi PPG Prajabatan wilayah Jawa Timur, dan menjadi bagian dari Team 9 Asosiasi PPG Prajabatan Indonesia.

Sefdella kembali menegaskan bahwa semua mahasiswa PPG Prajabatan yang mengikuti seleksi ASN P3K telah dinyatakan lulus dan mengikuti prosesur yang sesuai.

Seperti Surat Edaran dari Dirjen GTK, sesuai dengan surat KepmenPANRB nomor 14 Tahun 2023 poin 1e dan poin 3 telah disebutkan secara jelas bahwa, “Berkas fisik sertifikat pendidik atau Surat Keterangan Lulus (SKL) bagi lulusan PPG. Peserta tidak lagi mengunggah sertifikat pendidik didasarkan pada Dapodik”.

Akan tetapi, beberapa oknum guru meminta kepala BKPP untuk melakukan men-TMSkan, khususnya di Kab. Bojonegoro dengan alasan yang tidak rasional. Padahal, mahasiswa lulusan PPG Prajabatan telah mendaftar seleksi sesuai dengan prosedur nasional.

Baca juga: Anies Kritik PSN, Berikut Daftar Proyek Strategis Nasional Jokowi

Sesuai dengan hasil verifikasi sistem terhadap kategori pelamar, semua pelamar yang telah berhasil menyelesaikan pendaftaran pada SSCASN berarti telah memenuhi ketentuan pendaftaran dan telah dilakukan validasi.

Bahkan, di Kabupaten Probolinggo hampir 100 persen Lulusan PPG Prajabatan 2022 dinyatakan TMS. Setelah mengetahui ini, pihak GTK telah melakukan komunikasi dengan Pemda terkait untuk memberi klarifikasi agar tidak terjadi miskonsepsi pemahaman terhadap mahasiswa lulusan PPG Prajabatan. Diharapkan tidak ada lagi miskonsepsi pada mahasiswa lulusa PPG Prajabatan. (Penulis: Mar’ah Ulya)

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Terpopuler

To Top